Sejarah Desa

Mengenai asal usul desa Gulang Mejobo Kudus sampai saat ini
belum ada dokumentasi resmi dari pemerintah daerah. Namun jika dilihat
dari cerita rakyat dari mulut kemulut dan bentuk peninggalannya, maka
desa Gulang merupakan salah satu desa terluas di kota Kudus.
Berdasarkan petilasan Joko Geduk yang merupakan tokoh pada
zaman keberadaan Mallowopati (sebelum kedatangan majapahit) petilasan
tersebut masih di datangi oleh penduduk di dalam masyarakat Gulang
maupun diluar penduduk Gulang. Hal ini sesuai dengan sumber yang kita
dapatkan dari yang dikenal sebagai juru kunci petilasan ki jogo Gedug
yang mana Den Sur (Suryadi) bahwa:
Pada abad ke-13, sekitar 1300M. Pada waktu itu Prabu Angkling
Darma raja Malowopati mengalami sakit tidak sadarkan diri selama 2
tahun. Untuk pengobatannya seorang yang mendapatkan wangsit untuk
mencarikan telur Mliwis putih kemudian beliau mengembara dari desa
Sumber Mulya Sarang Kabupaten Rembang kearah barat dan berjalan
sampai beberapa bulan. Akhirnya sampailah suatu tempat yang belum ada
namanyaatau bisa dikatakan sebagai hutan belantara. Setelah tinggal
beberapa lama ditempat itu, pada waktu menjelang hamper pagi atau fajar
terdengar burung Blibis putih terbang kearah selatan, Setelah jalan
keselatan, sampailah disebuah rawa, disitu ada pohon Cankring. Diatas
pohon itu hinggap seekor burung. Dan burung itu didekati Eyang Jogo
Gedug, akhirnya burung itu terbang. Setelah burung itu terbang ada sebuah
burung Blibis yang terapung diatas air. Kemudian telur itu diambil oleh Ki
Joko Gedug atau Eyang joko gedug dan dibawa ke kerajaan Malowapati
Bojonegoro di aturkan kepada abdi dalem kerajaan Malowopati untuk
diminumkan kepada Prabu Angkling Darmo. Setelah diminumkan, pada
41
saat itu juga Prabu Angking Darmo bangun dan bercerita kalau dirinya
tidak mrasa sakit bahkan dia diajak keliling dunia oleh seorang wanita
yang bernama Batari Pandansari. Setelah itu Eyang Jogo Gedug disuruh
tinggal didalam kerajaan Malowopati sampai beberapa tahun untuk
menjadi abdi dalem kerajaan Malowapati. Suatu ketika Eyang Joko Gedug
teringat pada waktu sejarah penemuan telur Belibis Putih. Akhirnya beliau
memutuskan untuk kembali ketmpat ditemukannya burung belibis putih.
Di tempat itu akhirnya mnjadi tempat banyak orang mnimba ilmu
penyembuhan, atau belajar ilmu pnyembuhan, kemudian disebutlah
Gulang yang berasal dari kata Gegulang yang artinya belajar